Berikut tips bagaimana cara mengubah lawan menjadi kawan:
1. Cooling Down.
Kalau sama-sama bersitegang, dia memusuhi Anda, kemudian dibalas dengan permusuhan, suhu kantor pasti panas dingin. Tegang. Apalagi jika Anda mengumpulkan seteru untuk memusuhi dia, uhm, dia pasti makin sewot.
Situasi ini jelas tidak kondusif. Jadi, mengapa tidak coba mencairkan suasana dengan bersikap sebaliknya. Kalau ada rekan yang mengompori, tidak perlu ditanggapi, katakan saja bahwa Anda tidak pernah memusuhi dia. Dan Anda tidak pernah punya persoalan dengan dia.
2. Berlagak Pilon
Anda tahu dia memusuhi Anda, tapi bersikaplah seolah-olah tidak tahu.Anggaplah tidak pernah ada persoalan antara Anda dengan dia. Toh, yang menganggap Anda musuh adalah dia, bukan Anda. Jagalah sikap senormal mungkin di depan dia. Kalau setiap tiba di kantor Anda menyapa dia, jangan hentikan kebiasan tersebut. Jika sapaan Anda ditanggapi dengan wajah cemberut, jangan ambil pusing. Toh, lama-lama dia mungkin akan menyadari usaha dia memusuhi Anda sia-sia, karena Anda bersikap tidak peduli.
3. Jangan Dibalas
Kejahatan tidak perlu dibalas dengan kejahatan juga. Memang sulit mempraktekkannya tapi pasti bisa dilakukan. Satu contoh gampang adalah dengan memberi perhatian-perhatian kecil. Misal, kalau Anda pergi ke luar kota, jangan lupa membelikan sesuatu untuk dia. Kalau Anda memberikan sesuatu untuk teman-teman dekatnya, berikan juga pada dia. Kebesaran jiwa Anda lambat laun mungkin akan meluluhkan hatinya.
4. Bersikap Rendah Hati
Bersikaplah rendah hati. Kalau atasan memuji Anda di depan rekan-rekan lain, termasuk dia, jangan bersikap arogan. Katakan Anda masih punya banyak kekurangan, dan hasil yang Anda capai tidak lepas dari bantuan rekan-rekan lain, tak terkecuali dia. Biasanya sikap rendah hati akan membuatnya sadar bahwa Anda tidak layak dibenci. Sebaliknya sikap arogan akan membuatnya makin panas dan bersemangat membenci Anda.
5. Bersikap Profesional
Seberapa tidak sukanya Anda pada dia, janganlah menghadapinya secara subyektif. Mungkin Anda tidak ingin bekerjasama dengannya, tapi pekerjaan mengharuskan Anda satu team dengannya. Mau tidak mau, Anda harus bekerjasama dengan dia. Singkirkan sejenak ketidaksukaan Anda, berikan sesuai porsi atau kapasitas Anda. Karena kalau tim itu gagal, Anda juga yang akan terkena dampaknya.
6. Ayo Fokus
Daripada menanggapi permusuhannya, lebih baik focus pada pekerjaan. Abaikan saja perilakunya yang memancing emosi, missal ia gemar mengait-ngaitkan pekerjaan dengan hal lain yang tidak relevan. Pokonya apa pun yang dia lakukan, jangan gampang terpancing. Kalau perlu tanggapi perilakunya dengan bercanda sehingga dia akan merasa aksinya pada Anda tidak mempan.
7. Jangan Memancing
Sekesal apapun Anda pada dirinya jangan terpancing godaan rekan-rekan lain untuk menjelek-jelekan namanya. Karena bisa saja di antara teman-teman Anda itu, ada juga yan sengaja memancing di air keruh dan menambah suhu bertambah panas. Kalau perlu katakana pada mereka bahwa dia tidak seburuk yang mereka duga. Dengan begitu, ia mungkin akan sadar bahwa sikap permusuhannya hanya akan membakar dirinya sendiri.
8. Cry For Help
Anda bisa minta bantuan orang ketiga untuk mencairkan komunikasi antara Anda dengan dia. Mintalah pada dia untuk membantu meluruskan permasalah. Mungkin sikap permusuhan dia dilandasi salah paham atau misunderstanding. Biasanya masukan dari orang ketiga akan dia dengat ketimbang penjelasan dari Anda.
9. Inisiatif Meminta Maaf
Hari Raya Besar seperti Lebaran,Natal, Tahun Baru dan lain-lain merupakan momen yang tepat memperbaiki hubungan dengan dia. Kalau dia tidak menghampiri Anda, tidak perlu gengsi mendatangi mejanya dan mengulurkan tangan meminta maaf lahir dan batik. Agar suasana mencair, boleh juga membawa makanan dan ajak dia mencicipi bersama. Masak sih hatinya tidak juga terbuka melihat ketulusan Anda? Bukankah sekeras-kerasnya hati orang, masih lebih keras batu kali?
"Tips ini tidak hanya bisa digunakan di tempat kerja kita saja tapi juga bisa di gunakan dikehidupan sehari-hari kita".
Baca Selengkapnya : http://www.whooila.com/2011/06/tips-cara-mengubah-lawan-menjadi-kawan.html#ixzz1PDtzhGxf
Whooila! - Gudang Fakta Unik dan Aneh
Senin, 13 Juni 2011
Minggu, 10 April 2011
ASAL WATON GUS DUR
Astagfirullah robbal baroya…
Astagfirulloh minal khootooya…
Robbi zidni ‘ilmannaafii’a…
Wawaffikni ‘amalansoliha…
Astagfirulloh minal khootooya…
Robbi zidni ‘ilmannaafii’a…
Wawaffikni ‘amalansoliha…
Yarosulalloh salammun’alaik…
Yaarofi’asaaniwaddaaroji…
‘atfatayaji rotall ‘aalami…
Yauhailaljuu diwaalkaromi…
Yaarofi’asaaniwaddaaroji…
‘atfatayaji rotall ‘aalami…
Yauhailaljuu diwaalkaromi…
Ngawiti ingsun nglarasa syi’iran
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo petungan 2X
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo petungan 2X
aku mulai, merapalkan syair
…dengan memuji, kepada tuhan
yang telah memberikan rahmat dan kenikmatan
…siang dan malam, tanpa hitungan (2x)
…dengan memuji, kepada tuhan
yang telah memberikan rahmat dan kenikmatan
…siang dan malam, tanpa hitungan (2x)
Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syare’at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro 2X
Ojo mung ngaji syare’at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro 2X
wahai teman-teman; pria, wanita
jangan hanya mengkaji syariat saja
hanya bisa mendongeng, menulis, dan membaca
pada akhirnya, akan sengsara (2x)
jangan hanya mengkaji syariat saja
hanya bisa mendongeng, menulis, dan membaca
pada akhirnya, akan sengsara (2x)
Akeh kang apal Qur’an haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale 2X
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale 2X
banyak yang hafal qur’an-hadits nya
suka mengkafirkan kepada lainnya
kafirnya diri sendiri tidak diperhatikan
kalau masih kotor hati dan akalnya (2x)
suka mengkafirkan kepada lainnya
kafirnya diri sendiri tidak diperhatikan
kalau masih kotor hati dan akalnya (2x)
Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nistho 2X
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nistho 2X
mudah terbujuk nafsu angkara
dalam perhiasan gebyarnya dunia
iri dan dengki atas kekayaan tetangga
karena itulah hatinya gelap dan nista (2x
dalam perhiasan gebyarnya dunia
iri dan dengki atas kekayaan tetangga
karena itulah hatinya gelap dan nista (2x
Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhite
Baguse sangu mulyo matine 2X
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhite
Baguse sangu mulyo matine 2X
mari saudara, jangan lupakan
kewajiban mengkaji di semua runtutannya
untuk menebalkan iman tauhidnya
bagusnya pesangon, mulya matinya (2x)
kewajiban mengkaji di semua runtutannya
untuk menebalkan iman tauhidnya
bagusnya pesangon, mulya matinya (2x)
Kang aran soleh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma’rifate
Ugo hakekot manjing rasane 2 X
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma’rifate
Ugo hakekot manjing rasane 2 X
yang disebut shaleh, bagus hatinya
karena telah mapan, ilmu sirri-nya (ilmu rahasia ketuhanan)
lelaku tarekat dan ma’rifatnya
juga hakekat telah merasuk rasanya (2x)
karena telah mapan, ilmu sirri-nya (ilmu rahasia ketuhanan)
lelaku tarekat dan ma’rifatnya
juga hakekat telah merasuk rasanya (2x)
Alquran qodim wahyu minulyo
Tanpo ditulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing jero dodo 2X
Tanpo ditulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing jero dodo 2X
al-qur’an qadim, wahyu yang mulia
tanpa ditulis bisa dibaca
itu wejangan guru yang waskita (ma’rifat)
ditancapkan di dalam dada (2x)
tanpa ditulis bisa dibaca
itu wejangan guru yang waskita (ma’rifat)
ditancapkan di dalam dada (2x)
Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu’jizat rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjing iman 2 X
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu’jizat rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjing iman 2 X
menempel, hati dan pikiran
merasuk di badan, semua jeroan (badan bagian dalam)
mukjizat rasul menjadi pedoman
menjadi jalan masuknya iman (2x)
merasuk di badan, semua jeroan (badan bagian dalam)
mukjizat rasul menjadi pedoman
menjadi jalan masuknya iman (2x)
Kelawan Alloh kang moho suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X
terhadap Allah yang maha suci
harus berangkulan siang dan malam
ditirakati, diriyadhahi (bersusah-payah)
dzikir dan suluk (jalan menuju tuhan) jangan sampai terlupa (2x)
harus berangkulan siang dan malam
ditirakati, diriyadhahi (bersusah-payah)
dzikir dan suluk (jalan menuju tuhan) jangan sampai terlupa (2x)
Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran 2X
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran 2X
hidupnya tenang, merasa aman
adanya rasa (aman), tanda kalau beriman
sabar, menerima, walaupun pas-pasan
semua itu ditakdirkan oleh tuhan (2x)
adanya rasa (aman), tanda kalau beriman
sabar, menerima, walaupun pas-pasan
semua itu ditakdirkan oleh tuhan (2x)
Kang anglakoni sakabehane
Allah kang ngangkat drajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate 2X
Allah kang ngangkat drajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate 2X
mari laksanakan, semuanya
Allah yang akan mengangkat derajatnya
meskipun terlihat rendah tata lahirnya
tapi (sebenarnya) mulia kedudukan derajatnya (2x)
Allah yang akan mengangkat derajatnya
meskipun terlihat rendah tata lahirnya
tapi (sebenarnya) mulia kedudukan derajatnya (2x)
Lamun prasto ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese 2X
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese 2X
apabila meninggal, nanti diakhirnya
tidak kesasar roh dan sukmanya
di gadhang (sukai-angkat) oleh Allah, surgalah tempatnya
tetap utuh mayitnya, juga kafannya (2x)
tidak kesasar roh dan sukmanya
di gadhang (sukai-angkat) oleh Allah, surgalah tempatnya
tetap utuh mayitnya, juga kafannya (2x)
Jumat, 08 April 2011
CERITA ANAK
PENDAHULUAN
Di Inggris konon pernah diadakan penyebaran angket kepada orang-orang dewasa. Kepada mereka ditanyakan pada saat apa mereka benar-benar merasa bahagia di masa kanak-kanak dulu. Jawaban mereka : “Pada saat orang tua mereka membacakan buku atau Cerita” Apabila pertanyaan yang sama diajukan kepada orang-orang dewasa di Indonesia, kiranya jawaban tak akan jauh berbeda. Bahkan, khusus mengenai cerita, sampai orang dewasapun masih tetap menggemarinya. Tengoklah obrolan kita juga akan semakin ‘renyah’ bila kita saling bercerita dengan penuh semangat. Cerita memang ‘gurih’. Semua orang tak pandang usia, menyukainya.
Bercerita adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia. Bahkan dalam teks kitab sucipun banyak berisi cerita-cerita. Tuhan mendidik jiwa manusia menuju keimanan dan kebersihan rohani, dengan mengajak manusia berfikir dan merenung, menghayati dan meresapi pesan-pesan moral yang terdapat dalam kitab suci, Beliau mengetahui akan jiwa manusia, mengetuk hati manusia antara lain dengan cerita-cerita. Karena metode ini sangat efektif untuk mempengaruhi jiwa anak-anak.
Mengapa metode cerita ini efektif ? jawabannya tidak sulit. Pertama, cerita pada umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada umumnya cerita terekam jauh lebih kuat dalam memori manusia. Cerita-cerita yang kita dengar dimasa kecil masih bisa kita ingat secara utuh selama berpuluh-puluh tahun kemudian. Kedua, melalui cerita manuasi diajar untuk mengambil hikmah tanpa merasa digurui. Memang harus diakui, sering kali hati kita tidak merasa nyaman bila harus diceramahi dengan segerobak nasehat yang berkepanjangan.
Pengertian Cerita, Dongeng dan Metode Bercerita
Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi).
Kata Dongeng berarti cerita rekaan/tidak nyata/fiksi, seperti: fabel (binatang dan benda mati), sage (cerita petualangan), hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), ephos (cerita besar; Mahabharata, Ramayana, saur sepuh, tutr tinular). Jadi kesimpulannya adalah “Dongeng adalah cerita, namun cerita belum tentu dongeng”.
Metode Bercerita berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur. Yang membedakan anatara bercerita dengan metode penyampaian cerita lain adalah lebih menonjol aspek teknis penceritaan lainnya. Sebagaimana phantomin yang lebih menonjolkan gerak dan mimik, operet yang lebih menonjolkan musik dan nyanyian, puisi dan deklamasi yang lebih menonjolkan syair, sandiwara yang lebih menonjol pada permainan peran oleh para pelakunya, atau monolog (teater tunggal) yang mengoptimalkan semuanya. Jadi tegasnya metode bercerita lebih menonjolkan penuturan lisan materi cerita dibandingkan aspek teknis yang lainnya.
Manfaat Cerita
Menurut para ahli pendidikan, bercerita kepada anak-anak memiliki beberapa fungsi yang amat penting, yaitu:
1.Membangun kedekatan emosional antara pendidik dengan anak
2. Media penyampai pesan/nilai mora dan agama yang efektif
3. Pendidikan imajinasi/fantasi
4. Menyalurkan dan mengembangkan emosi
5. Membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita
6.Memberikan dan memperkaya pengalaman batin
7. Sarana Hiburan dan penarik perhatian
8. Menggugah minat baca
9. Sarana membangun watak mulia
Di Inggris konon pernah diadakan penyebaran angket kepada orang-orang dewasa. Kepada mereka ditanyakan pada saat apa mereka benar-benar merasa bahagia di masa kanak-kanak dulu. Jawaban mereka : “Pada saat orang tua mereka membacakan buku atau Cerita” Apabila pertanyaan yang sama diajukan kepada orang-orang dewasa di Indonesia, kiranya jawaban tak akan jauh berbeda. Bahkan, khusus mengenai cerita, sampai orang dewasapun masih tetap menggemarinya. Tengoklah obrolan kita juga akan semakin ‘renyah’ bila kita saling bercerita dengan penuh semangat. Cerita memang ‘gurih’. Semua orang tak pandang usia, menyukainya.
Bercerita adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia. Bahkan dalam teks kitab sucipun banyak berisi cerita-cerita. Tuhan mendidik jiwa manusia menuju keimanan dan kebersihan rohani, dengan mengajak manusia berfikir dan merenung, menghayati dan meresapi pesan-pesan moral yang terdapat dalam kitab suci, Beliau mengetahui akan jiwa manusia, mengetuk hati manusia antara lain dengan cerita-cerita. Karena metode ini sangat efektif untuk mempengaruhi jiwa anak-anak.
Mengapa metode cerita ini efektif ? jawabannya tidak sulit. Pertama, cerita pada umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada umumnya cerita terekam jauh lebih kuat dalam memori manusia. Cerita-cerita yang kita dengar dimasa kecil masih bisa kita ingat secara utuh selama berpuluh-puluh tahun kemudian. Kedua, melalui cerita manuasi diajar untuk mengambil hikmah tanpa merasa digurui. Memang harus diakui, sering kali hati kita tidak merasa nyaman bila harus diceramahi dengan segerobak nasehat yang berkepanjangan.
Pengertian Cerita, Dongeng dan Metode Bercerita
Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi).
Kata Dongeng berarti cerita rekaan/tidak nyata/fiksi, seperti: fabel (binatang dan benda mati), sage (cerita petualangan), hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), ephos (cerita besar; Mahabharata, Ramayana, saur sepuh, tutr tinular). Jadi kesimpulannya adalah “Dongeng adalah cerita, namun cerita belum tentu dongeng”.
Metode Bercerita berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur. Yang membedakan anatara bercerita dengan metode penyampaian cerita lain adalah lebih menonjol aspek teknis penceritaan lainnya. Sebagaimana phantomin yang lebih menonjolkan gerak dan mimik, operet yang lebih menonjolkan musik dan nyanyian, puisi dan deklamasi yang lebih menonjolkan syair, sandiwara yang lebih menonjol pada permainan peran oleh para pelakunya, atau monolog (teater tunggal) yang mengoptimalkan semuanya. Jadi tegasnya metode bercerita lebih menonjolkan penuturan lisan materi cerita dibandingkan aspek teknis yang lainnya.
Manfaat Cerita
Menurut para ahli pendidikan, bercerita kepada anak-anak memiliki beberapa fungsi yang amat penting, yaitu:
1.Membangun kedekatan emosional antara pendidik dengan anak
2. Media penyampai pesan/nilai mora dan agama yang efektif
3. Pendidikan imajinasi/fantasi
4. Menyalurkan dan mengembangkan emosi
5. Membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita
6.Memberikan dan memperkaya pengalaman batin
7. Sarana Hiburan dan penarik perhatian
8. Menggugah minat baca
9. Sarana membangun watak mulia
BERCERITA UNTUK ANAK USIA DINI
Sebelum bercerita, pendidik harus memahami terlebih dahulu tentang cerita apa yang hendak disampaikannya, tentu saja disesuaikan dengan karakteristik anak-anak usia dini. Agar dapat bercerita dengan tepat, pendidik harus mempertimbangkan materi ceritanya. Pemilihan cerita antara lain ditentukan oleh :
1. Pemilihan Tema dan judul yang tepat
Bagaimana cara memilih tema cerita yang tepat berdasarkan usia anak? Seorang pakar psikologi pendidikan bernama Charles Buhler mengatakan bahwa anak hidup dalam alam khayal. Anak-anak menyukai hal-hal yang fantastis, aneh, yang membuat imajinasinya “menari-nari”. Bagi anak-anak, hal-hal yang menarik, berbeda pada setiap tingkat usia, misalnya;
a.sampai ada usia 4 tahun, anak menyukai dongeng fabel dan horor, seperti: Si wortel, Tomat yang Hebat, Anak ayam yang Manja, kambing Gunung dan Kambing Gibas, anak nakal tersesat di hutan rimba, cerita nenek sihir, orang jahat, raksasa yang menyeramkan dan sebagainya.
b.Pada usia 4-8 tahun, anak-anak menyukai dongeng jenaka, tokoh pahlawan/hero dan kisah tentang kecerdikan, seperti; Perjalanan ke planet Biru, Robot pintar, Anak yang rakus dan sebagainya
c.Pada usia 8-12 tahun, anak-anak menyukai dongeng petualangan fantastis rasional (sage), seperti: Persahabatan si Pintar dan si Pikun, Karni Juara menyanyi dan sebagainya
2. Waktu Penyajian
Dengan mempertimbangkan daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak, maka para ahli dongeng menyimpulkan sebagai berikut;
a.Sampai usia 4 tahun, waktu cerita hingga 7 menit
b.Usia 4-8 tahun, waktu cerita hingga 10 -15 menit
c.Usia 8-12 tahun, waktu cerita hingga 25 menit
Namun tidak menutup kemungkinan waktu bercerita menjadi lebih panjang, apabila tingkat konsentrasi dan daya tangkap anak dirangsang oleh penampilan pencerita yang sangat baik, atraktif, komunikatif dan humoris.
3. Suasana (situasi dan kondisi)
Suasana disesuaikan dengan acara/peristiwa yang sedang atau akan berlangsung, seperti acara kegiatan keagamaan, hari besar nasional, ulang tahun, pisah sambut anak didik, peluncuran produk, pengenalan profesi, program sosial dan lain-lain, akan berbeda jenis dan materi ceritanya. Pendidik dituntut untuk memperkaya diri dengan materi cerita yang disesuaikan dengan suasana. Jadi selaras materi cerita dengan acara yang diselenggarakan, bukan satu atau beberapa cerita untuk segala suasana.
Sebelum bercerita, pendidik harus memahami terlebih dahulu tentang cerita apa yang hendak disampaikannya, tentu saja disesuaikan dengan karakteristik anak-anak usia dini. Agar dapat bercerita dengan tepat, pendidik harus mempertimbangkan materi ceritanya. Pemilihan cerita antara lain ditentukan oleh :
1. Pemilihan Tema dan judul yang tepat
Bagaimana cara memilih tema cerita yang tepat berdasarkan usia anak? Seorang pakar psikologi pendidikan bernama Charles Buhler mengatakan bahwa anak hidup dalam alam khayal. Anak-anak menyukai hal-hal yang fantastis, aneh, yang membuat imajinasinya “menari-nari”. Bagi anak-anak, hal-hal yang menarik, berbeda pada setiap tingkat usia, misalnya;
a.sampai ada usia 4 tahun, anak menyukai dongeng fabel dan horor, seperti: Si wortel, Tomat yang Hebat, Anak ayam yang Manja, kambing Gunung dan Kambing Gibas, anak nakal tersesat di hutan rimba, cerita nenek sihir, orang jahat, raksasa yang menyeramkan dan sebagainya.
b.Pada usia 4-8 tahun, anak-anak menyukai dongeng jenaka, tokoh pahlawan/hero dan kisah tentang kecerdikan, seperti; Perjalanan ke planet Biru, Robot pintar, Anak yang rakus dan sebagainya
c.Pada usia 8-12 tahun, anak-anak menyukai dongeng petualangan fantastis rasional (sage), seperti: Persahabatan si Pintar dan si Pikun, Karni Juara menyanyi dan sebagainya
2. Waktu Penyajian
Dengan mempertimbangkan daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak, maka para ahli dongeng menyimpulkan sebagai berikut;
a.Sampai usia 4 tahun, waktu cerita hingga 7 menit
b.Usia 4-8 tahun, waktu cerita hingga 10 -15 menit
c.Usia 8-12 tahun, waktu cerita hingga 25 menit
Namun tidak menutup kemungkinan waktu bercerita menjadi lebih panjang, apabila tingkat konsentrasi dan daya tangkap anak dirangsang oleh penampilan pencerita yang sangat baik, atraktif, komunikatif dan humoris.
3. Suasana (situasi dan kondisi)
Suasana disesuaikan dengan acara/peristiwa yang sedang atau akan berlangsung, seperti acara kegiatan keagamaan, hari besar nasional, ulang tahun, pisah sambut anak didik, peluncuran produk, pengenalan profesi, program sosial dan lain-lain, akan berbeda jenis dan materi ceritanya. Pendidik dituntut untuk memperkaya diri dengan materi cerita yang disesuaikan dengan suasana. Jadi selaras materi cerita dengan acara yang diselenggarakan, bukan satu atau beberapa cerita untuk segala suasana.
PRAKTEK BERCERITA1.Teknik Bercerita
Pendidik perlu mengasah keterampilannya dalam bercerita, baik dalam olah vokal, olah gerak, bahasa dan komunikasi serta ekspresi. Seorang pencerita harus pandai-pandai mengembangkan berbagai unsur penyajian cerita sehingga terjadi harmoni yang tepat.
Secara garis besar unsur-unsur penyajian cerita yang harus dikombinasikan secara proporsional adalah sebagai berikut : (1) Narasi (2) Dialog (3) Ekspresi (terutama mimik muka) (4) Visualisasi gerak/Peragaan (acting) (5) Ilustrasi suara, baik suara lazim maupun suara tak lazim (6) Media/alat peraga (bila ada) (7) Teknis ilustrasi lainnya, misalnya lagu, permainan, musik, dan sebagainya.
2. Mengkondisikan anak
Tertib merupakan prasyarat tercapainya tujuan bercerita. Suasana tertib harus diciptakan sebelum dan selama anak-anak mendengarkan cerita. Diantaranya dengan cara-cara sebagai berikut:
a.Aneka tepuk: seperti tepuk satu-dua, tepuk tenang, anak sholeh dan lain-lain. Contoh;
Jika aku (tepuk 3x)
sudah duduk (tepuk 3x)
maka aku (tepuk 3x)
harus tenang (tepuk 3x)
sst…sst..sst…
b.Simulasi kunci mulut: Pendidik mengajak anak-anak memasukkan tangannya ke dalam saku, kemudian seolah-olah mengambil kunci dari saku, kemudian mengunci mulut dengan kunci tersebut, lalu kunci di masukkan kembali ke dalam saku
c.“Lomba duduk tenang”, Kalimat ini diucapkan sebelum cerita disampaikan, ataupun selama berlangsungnya cerita. Teknik ini cukup efektif untuk menenangkan anak, Apabila cara pengucapannya dengan bersungguh-sungguh, maka anak-anak pun akan melakukannya dengan sungguh-sungguh pula.
d.Tata tertib cerita, sebelum bercerita pendidik menyampaikan aturan selama mendengarkan cerita, misalnya; tidak boleh berjalan-jalan, tidak boleh menebak/komentari cerita, tidak boleh mengobrol dan mengganggu kawannya dengan berteriak dan memukul meja. Hal ini dilakukan untuk mencegah anak-anak agar tidak melakukan aktifitas yang mengganggu jalannya cerita
e.Ikrar, Pendidik mengajak anak-anak untuk mengikrarkan janji selama mendengar cerita, contoh:
Ikrar..!
Selama cerita, Kami berjanji
1.Akan duduk rapi dan tenang
2.Akan mendengarkan cerita dengan baik
f. Siapkan hadiah!, secara umum anak-anak menyukai hadiah. Hadiah men dorong untuk anak-anak untuk mendapatkannya, meskipun harus menahan diri untuk tidak bermain dan berbicara. Bisa saja kita memberikan hadiah imajinatif seperti makanan, binatang kesayangan, balon yang seolah-olah ada di tangan dan diberikan kepada anak, tentu saja diberikan kepada anak-anak yang sudah akrab dengan kita, seringkali teknik ini menimbulkan kelucuan tersendiri.
Pendidik perlu mengasah keterampilannya dalam bercerita, baik dalam olah vokal, olah gerak, bahasa dan komunikasi serta ekspresi. Seorang pencerita harus pandai-pandai mengembangkan berbagai unsur penyajian cerita sehingga terjadi harmoni yang tepat.
Secara garis besar unsur-unsur penyajian cerita yang harus dikombinasikan secara proporsional adalah sebagai berikut : (1) Narasi (2) Dialog (3) Ekspresi (terutama mimik muka) (4) Visualisasi gerak/Peragaan (acting) (5) Ilustrasi suara, baik suara lazim maupun suara tak lazim (6) Media/alat peraga (bila ada) (7) Teknis ilustrasi lainnya, misalnya lagu, permainan, musik, dan sebagainya.
2. Mengkondisikan anak
Tertib merupakan prasyarat tercapainya tujuan bercerita. Suasana tertib harus diciptakan sebelum dan selama anak-anak mendengarkan cerita. Diantaranya dengan cara-cara sebagai berikut:
a.Aneka tepuk: seperti tepuk satu-dua, tepuk tenang, anak sholeh dan lain-lain. Contoh;
Jika aku (tepuk 3x)
sudah duduk (tepuk 3x)
maka aku (tepuk 3x)
harus tenang (tepuk 3x)
sst…sst..sst…
b.Simulasi kunci mulut: Pendidik mengajak anak-anak memasukkan tangannya ke dalam saku, kemudian seolah-olah mengambil kunci dari saku, kemudian mengunci mulut dengan kunci tersebut, lalu kunci di masukkan kembali ke dalam saku
c.“Lomba duduk tenang”, Kalimat ini diucapkan sebelum cerita disampaikan, ataupun selama berlangsungnya cerita. Teknik ini cukup efektif untuk menenangkan anak, Apabila cara pengucapannya dengan bersungguh-sungguh, maka anak-anak pun akan melakukannya dengan sungguh-sungguh pula.
d.Tata tertib cerita, sebelum bercerita pendidik menyampaikan aturan selama mendengarkan cerita, misalnya; tidak boleh berjalan-jalan, tidak boleh menebak/komentari cerita, tidak boleh mengobrol dan mengganggu kawannya dengan berteriak dan memukul meja. Hal ini dilakukan untuk mencegah anak-anak agar tidak melakukan aktifitas yang mengganggu jalannya cerita
e.Ikrar, Pendidik mengajak anak-anak untuk mengikrarkan janji selama mendengar cerita, contoh:
Ikrar..!
Selama cerita, Kami berjanji
1.Akan duduk rapi dan tenang
2.Akan mendengarkan cerita dengan baik
f. Siapkan hadiah!, secara umum anak-anak menyukai hadiah. Hadiah men dorong untuk anak-anak untuk mendapatkannya, meskipun harus menahan diri untuk tidak bermain dan berbicara. Bisa saja kita memberikan hadiah imajinatif seperti makanan, binatang kesayangan, balon yang seolah-olah ada di tangan dan diberikan kepada anak, tentu saja diberikan kepada anak-anak yang sudah akrab dengan kita, seringkali teknik ini menimbulkan kelucuan tersendiri.
3. Teknik membuka Cerita
”Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya ….terserah anda”, Kalimat yang mengingatkan kita pada salah satu produk yang diiklankan. Hal ini mengingatkan pula betapa pentingnya membuka suatu cerita dengan sesuatu cara yang menggugah. Mengapa harus menggugah minat? Karena membuka cerita merupakan saat yang sangat menentukan, maka membutuhkan teknik yang memiliki unsur penarik perhatian yang kuat, diantaranya dapat dilakukan dengan:
Pernyataan kesiapan : “Anak-anak, hari ini, Ibu telah siapkan sebuah cerita yang sangat menarik…” dan seterusnya.
Potongan cerita: “Pernahkah kalian mendengar, kisah tentang seorang anak yang terjebak di tengah banjir?, kemudian terdampar di tepi pantai…?”
Sinopsis (ringkasan cerita), layaknya iklan sinetron “Cerita bu Guru hari ini adalah cerita tentang “seorang anak kecil pemberani, yang bertempur melawan raja gagah perkasa perkasa ditengah perang yang besar” (kisah nabi Daud) mari kita dengarkan bersama-sama !
Munculkan Tokoh dan Visualisasi “ dalam cerita kali ini, ada 4 orang tokoh penting…yang pertama adalah seorang anak yang jago main karate, ia tak takut dengan siapapun…namanya Adiba, yang kedua adalah seorang ketua gerombolan penjahat yang bernama Somad, badannya tinggi besar dan bila tertawa..iiih mengerikan karena sangat keras”…HA. HA..HA..HA..HA”, Somad memiliki golok yang sangat besar, yang ketiga seorang guru yang bernama Umar, wajahnya cerah dan menyenangkan…dan seterusnya.
Pijakan (setting) tempat “Di sebuah desa yang makmur…”, “Di pinggir pantai..” “Di tengah Hutan…” “Ada sebuah kerajaan yang bernama ..” “Di sebuah Pesantren…” dan lain-lain.
Pijakan (setting) waktu, “Jaman dahulu kala…” “Jaman pemerintahan raja mataram …” ”Tahun 2045 terjadi sebuah tabrakan komet…” “Pada suatu malam…” “Suatu hari…” dan lain-lain.
Ekspresi emosi: Adegan orang marah, menangis, gembira, berteriak-teriak dan lain-lain.
Musik & Nyanyian “Di sebuah negeri angkara murka, dimulai cerita…(kalimat ini dinyanyikan), atau ambillah sebuah lagu yang popular, kemudian gantilah syairnya dengan kalimat pembuka sebuah cerita.
Suara tak Lazim atau ”Boom” ! : Pendidik dapat memulai cerita dengan memunculkan berbagai macam suara seperti; suara ledakan, suara aneka binatang, suara bedug, tembakan dan lain-lain.
4. Menutup Cerita dan Evaluasi
a.Tanya jawab seputar nama tokoh dan perbuatan mereka yang harus dicontoh maupun ditinggalkan.
b.Doa khusus memohon terhindar dari memiliki kebiasaan buruk seperti tokoh yang jahat, dan agar diberi kemampuan untuk dapat meniru kebaikan tokoh yang baik.
c.Janji untuk berubah; Menyatakan ikrar untuk berubah menjadi lebih baik, contoh “Mulai hari ini, Aku tak akan malas lagi, aku anak rajin dan taat kepada guru!”
d.Nyanyian yang selaras dengan tema, baik berasal dari lagu nasional, popular maupun tradisional
e.Menggambar salah satu adegan dalam cerita. Setelah selesai mendengar cerita, teknik ini sangat baik untuk mengukur daya tangkap dan imajinasi anak.
”Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya ….terserah anda”, Kalimat yang mengingatkan kita pada salah satu produk yang diiklankan. Hal ini mengingatkan pula betapa pentingnya membuka suatu cerita dengan sesuatu cara yang menggugah. Mengapa harus menggugah minat? Karena membuka cerita merupakan saat yang sangat menentukan, maka membutuhkan teknik yang memiliki unsur penarik perhatian yang kuat, diantaranya dapat dilakukan dengan:
Pernyataan kesiapan : “Anak-anak, hari ini, Ibu telah siapkan sebuah cerita yang sangat menarik…” dan seterusnya.
Potongan cerita: “Pernahkah kalian mendengar, kisah tentang seorang anak yang terjebak di tengah banjir?, kemudian terdampar di tepi pantai…?”
Sinopsis (ringkasan cerita), layaknya iklan sinetron “Cerita bu Guru hari ini adalah cerita tentang “seorang anak kecil pemberani, yang bertempur melawan raja gagah perkasa perkasa ditengah perang yang besar” (kisah nabi Daud) mari kita dengarkan bersama-sama !
Munculkan Tokoh dan Visualisasi “ dalam cerita kali ini, ada 4 orang tokoh penting…yang pertama adalah seorang anak yang jago main karate, ia tak takut dengan siapapun…namanya Adiba, yang kedua adalah seorang ketua gerombolan penjahat yang bernama Somad, badannya tinggi besar dan bila tertawa..iiih mengerikan karena sangat keras”…HA. HA..HA..HA..HA”, Somad memiliki golok yang sangat besar, yang ketiga seorang guru yang bernama Umar, wajahnya cerah dan menyenangkan…dan seterusnya.
Pijakan (setting) tempat “Di sebuah desa yang makmur…”, “Di pinggir pantai..” “Di tengah Hutan…” “Ada sebuah kerajaan yang bernama ..” “Di sebuah Pesantren…” dan lain-lain.
Pijakan (setting) waktu, “Jaman dahulu kala…” “Jaman pemerintahan raja mataram …” ”Tahun 2045 terjadi sebuah tabrakan komet…” “Pada suatu malam…” “Suatu hari…” dan lain-lain.
Ekspresi emosi: Adegan orang marah, menangis, gembira, berteriak-teriak dan lain-lain.
Musik & Nyanyian “Di sebuah negeri angkara murka, dimulai cerita…(kalimat ini dinyanyikan), atau ambillah sebuah lagu yang popular, kemudian gantilah syairnya dengan kalimat pembuka sebuah cerita.
Suara tak Lazim atau ”Boom” ! : Pendidik dapat memulai cerita dengan memunculkan berbagai macam suara seperti; suara ledakan, suara aneka binatang, suara bedug, tembakan dan lain-lain.
4. Menutup Cerita dan Evaluasi
a.Tanya jawab seputar nama tokoh dan perbuatan mereka yang harus dicontoh maupun ditinggalkan.
b.Doa khusus memohon terhindar dari memiliki kebiasaan buruk seperti tokoh yang jahat, dan agar diberi kemampuan untuk dapat meniru kebaikan tokoh yang baik.
c.Janji untuk berubah; Menyatakan ikrar untuk berubah menjadi lebih baik, contoh “Mulai hari ini, Aku tak akan malas lagi, aku anak rajin dan taat kepada guru!”
d.Nyanyian yang selaras dengan tema, baik berasal dari lagu nasional, popular maupun tradisional
e.Menggambar salah satu adegan dalam cerita. Setelah selesai mendengar cerita, teknik ini sangat baik untuk mengukur daya tangkap dan imajinasi anak.
5. Penanganan Keadaan Darurat
Apabila saat bercerita terjadi keadaan yang mengganggu jalannya cerita, pendidik harus segera tanggap dan melakukan tindakan tertentu untuk mengembalikan keadaan, dari kondisi yang buruk kepada kondisi yang lebih baik (tertib). Adapun kasus-kasus yang paling sering terjadi adalah:
a.Anak menebak cerita. Penanganan: Ubah urutan cerita atau kreasikan alur cerita
b.Anak mencari perhatian. penanganan: sampaikan kepada anak tersebut bahwa kita dan teman-temannya terganggu, kemudian mintalah anak tersebut untuk tidak mengulanginya.
c.Anak mencari kekuasaan. Penanganan: Pendidik lebih mendekat secara fisik dan lebih sering melakukan kontak mata dengan hangat.
d.Anak gelisah. Penanganan: Pendidik lebih dekat secara fisik dan lebih sering melakukan kontak mata dengan hangat, kemudian mengalihkan perhatiannya kepada aktivitas bersama seperti tepuk tangan dan penyanyi yang mendukung penceritaan.
e.Anak menunjukkan ke tidak puasan. Penanganan: Pendidik membisikkan ke telinga anak tersebut dengan hangat ”Adik anak baik, Ibu makin sayang jika adik duduk lebih tenang”
f.Anak-anak kurang kompak. Pananganan: pendidik lebih variatif mengajak tepuk tangan maupun yel-yel.
g.Kurang taat pada aturan atau tata tertib. Penanganan: Pendidik mengulangi dengan sungguh-sungguh tata tertib kelas.
h.Anak protes minta ganti cerita. Penanganan: Katakanlah ”Hari ini ceritanya adalah ini, cerita yang engkau inginkan akan Ibu sampaikan nanti”.
i.Anak menangis. Penanganan: Mintalah orang tua atau pengasuh lainnya membawa keluar.
j.Anak berkelahi. Penanganan: Pisahkan posisi duduk mereka jangan terpancing untuk menyelesaikan masalahnya, namun tunggu setelah selesai cerita
k.Ada tamu. Penanganan: Berikan isyarat tangan kepada tamu agar menunggu, kemudian cerita diringkas untuk mempercepat penyelesaiannya
Suasana cerita sangat ditentukan oleh ketrampilan bercerita pendidik dan hubungan emosional yang baik antara pendidik dengan anak-anak. Beberapa kasus di atas hanyalah sebagian contoh yang sering muncul saat seorang pendidik bercerita, jadi penanganannya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kreativitas pendidik.
6. Media dan Alat bercerita
Berdasarkan cara penyajiannya, bercerita dapat disampaikan dengan alat peraga maupun tanpa alat peraga (dirrect story). Sedangkan bercerita dengan alat peraga tersebut dibedakan menjadi peraga langsung (membawa contoh langsung:kucing dsb) maupun peraga tidak langsung (boneka, gambar, wayang dsb). Agar bercerita lebih menarik dan tidak membosankan, pendidik disarankan untuk lebih variatif dalam bercerita, adakalanya mendongeng secara langsung, panggung boneka, papan flanel, slide, gambar seri, membacakan cerita dan sebagainya.sehingga kegiatan bercerita tidak menjemukan.
Apabila saat bercerita terjadi keadaan yang mengganggu jalannya cerita, pendidik harus segera tanggap dan melakukan tindakan tertentu untuk mengembalikan keadaan, dari kondisi yang buruk kepada kondisi yang lebih baik (tertib). Adapun kasus-kasus yang paling sering terjadi adalah:
a.Anak menebak cerita. Penanganan: Ubah urutan cerita atau kreasikan alur cerita
b.Anak mencari perhatian. penanganan: sampaikan kepada anak tersebut bahwa kita dan teman-temannya terganggu, kemudian mintalah anak tersebut untuk tidak mengulanginya.
c.Anak mencari kekuasaan. Penanganan: Pendidik lebih mendekat secara fisik dan lebih sering melakukan kontak mata dengan hangat.
d.Anak gelisah. Penanganan: Pendidik lebih dekat secara fisik dan lebih sering melakukan kontak mata dengan hangat, kemudian mengalihkan perhatiannya kepada aktivitas bersama seperti tepuk tangan dan penyanyi yang mendukung penceritaan.
e.Anak menunjukkan ke tidak puasan. Penanganan: Pendidik membisikkan ke telinga anak tersebut dengan hangat ”Adik anak baik, Ibu makin sayang jika adik duduk lebih tenang”
f.Anak-anak kurang kompak. Pananganan: pendidik lebih variatif mengajak tepuk tangan maupun yel-yel.
g.Kurang taat pada aturan atau tata tertib. Penanganan: Pendidik mengulangi dengan sungguh-sungguh tata tertib kelas.
h.Anak protes minta ganti cerita. Penanganan: Katakanlah ”Hari ini ceritanya adalah ini, cerita yang engkau inginkan akan Ibu sampaikan nanti”.
i.Anak menangis. Penanganan: Mintalah orang tua atau pengasuh lainnya membawa keluar.
j.Anak berkelahi. Penanganan: Pisahkan posisi duduk mereka jangan terpancing untuk menyelesaikan masalahnya, namun tunggu setelah selesai cerita
k.Ada tamu. Penanganan: Berikan isyarat tangan kepada tamu agar menunggu, kemudian cerita diringkas untuk mempercepat penyelesaiannya
Suasana cerita sangat ditentukan oleh ketrampilan bercerita pendidik dan hubungan emosional yang baik antara pendidik dengan anak-anak. Beberapa kasus di atas hanyalah sebagian contoh yang sering muncul saat seorang pendidik bercerita, jadi penanganannya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kreativitas pendidik.
6. Media dan Alat bercerita
Berdasarkan cara penyajiannya, bercerita dapat disampaikan dengan alat peraga maupun tanpa alat peraga (dirrect story). Sedangkan bercerita dengan alat peraga tersebut dibedakan menjadi peraga langsung (membawa contoh langsung:kucing dsb) maupun peraga tidak langsung (boneka, gambar, wayang dsb). Agar bercerita lebih menarik dan tidak membosankan, pendidik disarankan untuk lebih variatif dalam bercerita, adakalanya mendongeng secara langsung, panggung boneka, papan flanel, slide, gambar seri, membacakan cerita dan sebagainya.sehingga kegiatan bercerita tidak menjemukan.
PENUTUP
Untuk dapat menguasai aspek-aspek keterampilan teknis dari penyajian cerita diatas, tentu membutuhkan persiapan yang matang. Selain itu, kemampuan dalam bercerita agar dapat memunculkan berbagai unsur diatas, dan tersaji secara padu, hanya dapat dikuasai dengan pengalaman dan latihan-latihan yang tekun. Bercerita memang salah satu bagian dari keterampilan mengajar. Sebagai sebuah keterampilan, penguasaannya tidak cukup hanya dengan memahami ilmunya secara teoritik saja. Yang lebih penting dari itu adalah keberanian dan ketekunan dalam mencobanya secara langsung. Itulah sebabnya, latihan-latihan tertentu yang rutin sangat dibutuhkan. Yang jelas, keterampilan teknis bercerita hanya dapat dikembangkan melalui latihan dan pengalaman praktek bercerita. Akhirnya….SELAMAT BERCERITA!
Untuk dapat menguasai aspek-aspek keterampilan teknis dari penyajian cerita diatas, tentu membutuhkan persiapan yang matang. Selain itu, kemampuan dalam bercerita agar dapat memunculkan berbagai unsur diatas, dan tersaji secara padu, hanya dapat dikuasai dengan pengalaman dan latihan-latihan yang tekun. Bercerita memang salah satu bagian dari keterampilan mengajar. Sebagai sebuah keterampilan, penguasaannya tidak cukup hanya dengan memahami ilmunya secara teoritik saja. Yang lebih penting dari itu adalah keberanian dan ketekunan dalam mencobanya secara langsung. Itulah sebabnya, latihan-latihan tertentu yang rutin sangat dibutuhkan. Yang jelas, keterampilan teknis bercerita hanya dapat dikembangkan melalui latihan dan pengalaman praktek bercerita. Akhirnya….SELAMAT BERCERITA!
Contoh cerita

Membuka cerita
1.Adakan tanya jawab dengan anak-anak, tentang tumbuhan dan binatang apa saja yang ada di dalam laut, baik dari pengamatan langsung maupun film dokumenter.
2.Simulasi : Anak-anak menjadi batu karang yang tenang.
Tersebutlah kisah seekor anak ikan badut dan induknya yang berwarna belang-belang kuning dan putih. Mereka sedang berenang dalam lautan. Sambil berenang, induk ikan mengajarkan anak kesayangannya bagaimana cara menjaga keselamatan diri dalam kehidupan di laut. “nak, Ibu akan jelaskan keadaan bahaya apa saja yang akan selalu kita hadapi.
Penutur cerita : memunculkan suara air, gelembung dan ombak.
Anak ikan bertanya, “bunda masih banyakkah yang belum ananda ketahui?”.
Penutur cerita:
1.Bersuara kecil dan ketus
2.Gerak dan ekspresi; berputar-putar menjelajahi panggung cerita, dengan riang dan bergerak bebas.
Induk ikan berkata, “wahai anakku yang kukasihi ada hal yang sangat penting yang akan ibu sampaikan…..para ikan yang pandai dan berpengalaman, selalu memberitahukan kepada seluruh warga laut adanya suatu bahaya besar. Ibu berharap ananda memperhatikan apa yang ingin ibu katakan. Suatu hari nanti ananda akan diuji godaan-godaan yang menipumu. Ananda akan berjumpa seekor cacing yang sungguh enak…dan diujungnya ditusuk oleh mata kail serta diikat pada tali yang tidak tampak oleh mata biasa.
Cacing itu sungguh menggiurkan dan lezat sehingga ananda tidak berpikir tentang apapun kecuali ingin menikmati makanan tersebut.Tetapi ananda harus ingat cacing itu adalah tipu muslihat manusia yang akan menculik ananda ke alam lain yang penuh sengsara.”
Penutur cerita :
1. Suara besar, halus, cemas
2. Gerak berputar menjelajahi panggung, dengan mata focus ke titik tertentu ( posisi anak ikan )
3. Alat bantu selendang sebagai sirip.
Cacing itu sungguh menggiurkan dan lezat sehingga ananda tidak berpikir tentang apapun kecuali ingin menikmati makanan tersebut.Tetapi ananda harus ingat cacing itu adalah tipu muslihat manusia yang akan menculik ananda ke alam lain yang penuh sengsara.”
Penutur cerita :
1. Suara besar, halus, cemas
2. Gerak berputar menjelajahi panggung, dengan mata focus ke titik tertentu ( posisi anak ikan )
3. Alat bantu selendang sebagai sirip.
“Alam apa itu ibu?” Tanya anak ikan
Penutur cerita: kurang memperhatikan
Penutur cerita: kurang memperhatikan
“Jika ananda masuk ke perangkap manusia itu,leher nanda akan ditarik oleh besi yang melengkung tajam dan ananda akan merasa kesakitan saat mulut ananda terkait. Kemudian manusia akan menarik ananda ke permukaan laut, ananda akan dicampakkan seperti sampah di perahu mereka dan ananda akan merasa panas karena ananda bukan lagi dikelilingi oleh air laut tetapi oleh udara.
Penutur cerita : Peragakan ekspresi ketakutan, adegan ditarik dengan pancingan, ketegangan saat mengalami kebutaan.
Penutur cerita : Peragakan ekspresi ketakutan, adegan ditarik dengan pancingan, ketegangan saat mengalami kebutaan.
Kemudian mereka akan membawa ananda ke pasar dan menjual ananda. Manusia akan menusuk-nusuk badan ananda sebelum ada yang membawa ke rumah mereka.
Penutur cerita : menggambarkan kebengisan nelayan dan pembeli ikan di pasar.
Penutur cerita : menggambarkan kebengisan nelayan dan pembeli ikan di pasar.
“Siksaan mereka belum selesai. Manusia itu mengiris daging, memberi garam. Aduh pedihnya ! Ibu tidak dapat bayangkan.”, kata induk ikan sambil tunduk ketakutan. “Setelah dibolak-balikan, ananda akan melihat minyak yang panas, percikannya akan menghancurkan kulit ananda yang halus. Kemudian manusia akan memasukkan ananda ke dalam minyak yang panas itu, sehingga daging dan kulit ananda hancur berubah warna.”
Penutur memperagakan ikan yang kepanasan serta teriakan-teriakan yang sangat kepanasan.
Penutur memperagakan ikan yang kepanasan serta teriakan-teriakan yang sangat kepanasan.
“Akhirnya, ananda akan dimakan oleh manusia yang tidak mengenal belas kasihan. Semua siksaan itu berawal dari godaan cacing tadi. Ibu berpesan agar ananda ingat dan berhati-hati di laut lepas ini.”
Penutur memperagakan seorang laki-laki rakus sedang makan ikan dan hanya tersisa tulangnya saja. Juga memperagakan ulah ketakutan induk ikan dengan tertunduk dan menangis tersedu-sedu.
Penutur memperagakan seorang laki-laki rakus sedang makan ikan dan hanya tersisa tulangnya saja. Juga memperagakan ulah ketakutan induk ikan dengan tertunduk dan menangis tersedu-sedu.
Anak ikan hanya mengangguk-anggukan kepalanya, dalam hatinya masih tidak yakin karena belum pernah ketemu cacing yang seperti itu. “Ah, ibu penakut, dikiranya aku ini bodoh dan tidak bias mengurus diriku sendiri.”
Penutur cerita memperagakan anak ikan berjalan bolak-balik dengan riang dan ekspresi angkuh.
Penutur cerita memperagakan anak ikan berjalan bolak-balik dengan riang dan ekspresi angkuh.
Suatu hari, anak ikan ini bermain-main dengan teman-temannya. Mereka melihat seekor cacing yang tampak besar dan menggiurkan.
Penutur menggambarkan dan mengekspresikan secara dramatis, dengan gerakan tangan dan tubuh yang menggambarkan betapa besar dan lezatnya cacing tersebut.
Penutur menggambarkan dan mengekspresikan secara dramatis, dengan gerakan tangan dan tubuh yang menggambarkan betapa besar dan lezatnya cacing tersebut.
Semua ikan-ikan itu, telah mendengar cerita dari orangtua masing-masing, cuma baru sekarang melihatnya sendiri. Masing-masing menolak satu sama lain dan saling melarang temannya agar tidak pergi memakan cacing itu.
Penutur memperagakan adegan saling dorong-mendorong, tarik-menarik antara ikan yang ingin makan cacing dan ikan yang ketakutan.
Penutur memperagakan adegan saling dorong-mendorong, tarik-menarik antara ikan yang ingin makan cacing dan ikan yang ketakutan.
“Akhirnya, si anak ikan yang tidak yakin dengan cerita ibunya tadi, berkata : “ah, masak benar kata-kata ibuku, makanannya selezat ini tidak akan mendatangkan apa- apa kecuali perut akan kenyang.
Penutur memperagakan kesombongan anak ikan saat berenang mendekati cacing dengan angkuhnya.
Penutur memperagakan kesombongan anak ikan saat berenang mendekati cacing dengan angkuhnya.
Setelah anak ikan itu membuka mulutnya lebar-lebar, dan dengan rakusnya ia makan cacing itu. Tiba-tiba, mulut dan lehernya terasa kesakitan sekali. Setelah berusaha keras mempelepaskan diri, si anak ikan tadi menyesal dan sedih, karena sekarang dia tahu apa yang dikatakannya ibunya memang benar. Tetapi segalanya, sudah terlambat, karena dia tidak patuh pada nasehat ibunya.
Penutur memperagakan usaha melepaskan mata cacing dari leher, teriakan meminta tolong dan kepanikan penuh penyesalan.
Penutur memperagakan usaha melepaskan mata cacing dari leher, teriakan meminta tolong dan kepanikan penuh penyesalan.
Berakhir sedih..Tapi semoga berkesan gembira setelah dipoles dengan penutup yang tepat.
He.. eh.
Tapi, “penutup yang tepat”-nya bagaimana, ya?
Mmm.. itu bagiannya ituisi dan kesempatan untuk latihan.
Merdeka!
He.. eh.
Tapi, “penutup yang tepat”-nya bagaimana, ya?
Mmm.. itu bagiannya ituisi dan kesempatan untuk latihan.
Merdeka!
Jumat, 01 April 2011
POEM
I can't find it anymore
and I wonder if I ever cross your mind
for me it happen all the time
I'm all alone and I need you now
I lost control and I need you now
and I don't know how I can do without
I just need you know
I'm on a little drunk and I need you now
cuz I'm rather hurt than feel nothing at all
just gonna stand there and watch me burn
that's allright because I like the way it's hurt
just gonna stand there and hear me cry
that's allright because I like the way you lie.....
I'm a kinda man with a thick heart
kinda guy with a hard head
but I'm scarying of saying...
saying the messages crossing ma heart
burn it in the deepest inside
it comes again and again
beat me more and more
but I'm not a kinda son of beach guy
remembering the story of laila majnun
the story of a real love
the love of a couple of heaven
ending with a happiness inside a incredible sadness
Selasa, 22 Maret 2011
Bahasa Chatting
MAHA SUCI ALLAH yang telah menciptakan berbagai macam bahasa yang luar biasa di dunia ini. salah satu bahasa tersebut yaitu bahasa chatting. Para pembaca rahimakumullah, di bawah ini bisa kita lihat dan amati tentang bermacam macam singkatan atau akronim yang sering dipakai saat chatting.
semoga bermanfaat.
1. ASL (Age, Sex, Location) menanyakan umur, jenis kelamin, dan lokasi berada.
2. PLS (Please) untuk menyertai pesan permintaan tersebut
3. GTG (Got to Got) berpamitan untuk mengakhiri pembicaraan
4. BRB (Be Right Back) izin sebentar untuk keperluan tertentu dan segera kembali untuk melanjutkan pembicaraan
5. LOL (Loughing Out Loud) tertawa terbahak bahak, sebagai respon atas pesan sebelumnya
6. NVM (Never mind) ngak masalah
7. F2F (Face To Face) bertatap muka.
8. TITI DJ (Hati- Hati Di Jalan)
9. TITI KAMAL (Hati-Hati Kalau Malam)
10. MAMA DINA (Makan Malam Dimana)
11. SMS (Saya Masih Sendiri)/Jomblo gi tu lho
12. DUO CORE (Duda or Cowok keren)
13. JJS (Jalan-Jalan Sore)
14. dllll
Singkatan :
A/S/L? = Age/Sex/Location?
BRB = Be Right Back
BBL = Be back later
BBIIAF = Be back in a flash
BTW = By The Way
CUL = See You Later
F2F = Face To Face
FYA = For Your Amusement
FYI = For Your Information
HHOK = Ha..ha.. Only Kidding
TNX = Thank's
OIC = Oh, I see
IMHO = In My Humble Opinion
IMO = In My Opinion
OTOH = On The Other Hand
LOL = Laughing Out Loud
OTF = On The Floor
ROTFL = Rolling On The Floor Laughing
YMMSVH = You Make Me So Very happy
NP = No Problem
RE = Hi again
J/K = Just Kidding
WB = Welcome back
Universal emotion :
Smile atau Smile = Senang / tersenyum.
Sad atau : ( = Sedih / kecewa
: - 0 atau : - o = Terkejut/ heran
:- @ = Berteriak
:- < = Sedih sekali
:- || = Marah
Very Happy = Tertawa
:’-( = Menangis
Wink = Berkedip
%-) = Bahagia --bingung
%-( = Sedih --bingung
:- / atau :- \ = Pikir-pikir
: P = Meledek
Kaomoji Emotion :
(^_^) atau (^-^) = Tersenyum
(^0^) = Tertawa lebar
(^.^) = Senyum simpul
\(^0^0)/ = Bersorak riang
(^3^) = Berseru
(*^-^*) = Senyum malu, tersipu
(o^-^o) = Senyum merona
("-"Wink = Merasa terganggu
(-_-;Wink = Gugup
f(^_^) = Garuk garu kepala
(T_T) = Menangis
( ;_; ) = Menitikkan air mata
(" ~ ") = Manyun
(>_<) = Geram
(-_-#) = Marah
(+_+) = BeTe
(x_x) = Pusing
(x_x#) = Pusing habis dipukuli
(?_?)...??? = Bertanya-tanya dalam hati
(@_@) = Melotot, Heran
( _ _ )..zzZZ = Tidur
( _ _ ")..zzZZ = Bosan sampai ketiduran
m( _ _ )m = Memohon
w(^ _ ^) = Mendengarkan
(*^3^) = Mencium
(*^.^*) = Dicium
(=_=) atau (#^ ^#) = Malu sampai tersipu-sipu
( _ _ ) ..ooOO = Bermimpi
Ø(. .) = Menulis
((( (((;^ ^) = Berlari
C=C=(;' _') = Tergesa-gesa
(o_ _)o = Putus asa
(^ _^)d = Acungkan jempol
(^ _^)V = Tanda peace
(p^ ^)p = Ngajak brantem
y(^o^)y~~~ = Merokok
Kamis, 17 Maret 2011
BERSABAR
Oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc. hafizhahullah (Pimpinan Ma’had Ibnu Abbas, Sragen)
Ketika sabar diperintahkan Allah kepada kita semua, maka Diapun adakan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Ia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya.Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan kelakuan dan tindakan orang lain. Akan tetapi kesabaran harus ada dan diwujudkan. Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:
- Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. 90:4)
- Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
- Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
- Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
- Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
- Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmanNya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200).
- Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:5-6)
- Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran.
- Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
- Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (QS.Al Ra’d 13:22)
- Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan. Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
- Menguatkan factor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
- Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
- Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
- Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
- Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.
Senin, 14 Maret 2011
fun story
Susu Spesial Buat Suami
By admin
[6 Mar 2011|No Comment]
Seorang istri sangat menginginkan sebuah mobil baru untuk hadiah ulang tahunnya. Karena itu, ia menyiapkan segelas susu untuk sang suami yang ia harap sepulang dari kerja sang suami melihatnya dan kemudian memberikannya sebuah mobil baru.
Dan benar, saat sang suami pulang kerja begitu larutnya, sang suami pun melihat segelas susu dengan label “Untuk Suamiku Tercinta” , ia sangat senang. Di malam yang dingin, ia pun meneguk habis susu hangat yang disiapkan oleh istrinya tadi.
Setelah menghabiskan susu segelas itu, ia menemukan sepucuk surat di samping gelas susu tadi, tertulis:
“Sayang, jika kamu parkirkan mobil baru di garasi, aku akan berikan penawar racun yang aku campur dalam susu yang kamu minum.
Telepon berdering di kantor pusat FBI.
"Halo?"
"Halo, apakah ini FBI?"
"Ya. Apa yang Anda inginkan?"
"Saya menelepon untuk melaporkan tetangga saya Adrian Thibodeaux. Dia memiliki narkoba yang disembunyikan di dalam kayu bakarnya!"
"Terima kasih banyak untuk informasinya, Pak."
Hari berikutnya, para agen FBI turun di rumah Thibodeaux. Mereka mencari kayu bakar di gudang. Menggunakan kapak, mereka membelah setiap potong kayu, tetapi tidak menemukan narkoba. Mereka meminta maaf kepada Thibodeaux dan pergi.
Telepon berdering di rumah Thibodeaux.
"Hei, Adrian! Apakah FBI datang?"
"Yeah!"
"Apakah mereka memotong kayu bakar Anda?"
"Yap"
"Bagus, sekarang giliran Anda untuk menelepon, saya perlu taman saya untuk dicangkuli."
Suasana menjadi hening sejenak, dan kemudian dari belakang ruangan datang teriakan, "Dua ribu lima ratus!"
By admin
[6 Mar 2011|No Comment]
Seorang istri sangat menginginkan sebuah mobil baru untuk hadiah ulang tahunnya. Karena itu, ia menyiapkan segelas susu untuk sang suami yang ia harap sepulang dari kerja sang suami melihatnya dan kemudian memberikannya sebuah mobil baru.
Dan benar, saat sang suami pulang kerja begitu larutnya, sang suami pun melihat segelas susu dengan label “Untuk Suamiku Tercinta” , ia sangat senang. Di malam yang dingin, ia pun meneguk habis susu hangat yang disiapkan oleh istrinya tadi.
Setelah menghabiskan susu segelas itu, ia menemukan sepucuk surat di samping gelas susu tadi, tertulis:
“Sayang, jika kamu parkirkan mobil baru di garasi, aku akan berikan penawar racun yang aku campur dalam susu yang kamu minum.
Telepon berdering di kantor pusat FBI.
"Halo?"
"Halo, apakah ini FBI?"
"Ya. Apa yang Anda inginkan?"
"Saya menelepon untuk melaporkan tetangga saya Adrian Thibodeaux. Dia memiliki narkoba yang disembunyikan di dalam kayu bakarnya!"
"Terima kasih banyak untuk informasinya, Pak."
Hari berikutnya, para agen FBI turun di rumah Thibodeaux. Mereka mencari kayu bakar di gudang. Menggunakan kapak, mereka membelah setiap potong kayu, tetapi tidak menemukan narkoba. Mereka meminta maaf kepada Thibodeaux dan pergi.
Telepon berdering di rumah Thibodeaux.
"Hei, Adrian! Apakah FBI datang?"
"Yeah!"
"Apakah mereka memotong kayu bakar Anda?"
"Yap"
"Bagus, sekarang giliran Anda untuk menelepon, saya perlu taman saya untuk dicangkuli."
Seorang wanita berjalan ke dapur dan melihat Suaminya berkeliling dengan pemukul lalat.
berburu LALAT
"Apa yang kamu lakukan?" Dia bertanya.
"Berburu Lalat." Dia menjawab.
"Oh! Membunuh lalat?" Dia bertanya.
"Yap, 3 jantan, 2 Betina," jawabnya.
Penasaran, ia bertanya, "Bagaimana kamu bisa membedakan mereka?"
Dia menjawab, "3 lalat berada di gelas bir, 2 berada di telepon."
Sebiah balai lelang menjadi ramai ketika tiba-tiba pimpinan lelang mengumumkan, "Seorang pria di ruangan ini telah kehilangan dompet berisi $10.000. Jika dikembalikan, ia akan membayar hadiah sebesar $2.000.""Apa yang kamu lakukan?" Dia bertanya.
"Berburu Lalat." Dia menjawab.
"Oh! Membunuh lalat?" Dia bertanya.
"Yap, 3 jantan, 2 Betina," jawabnya.
Penasaran, ia bertanya, "Bagaimana kamu bisa membedakan mereka?"
Dia menjawab, "3 lalat berada di gelas bir, 2 berada di telepon."
Suasana menjadi hening sejenak, dan kemudian dari belakang ruangan datang teriakan, "Dua ribu lima ratus!"
Langganan:
Postingan (Atom)
1 komentar: